Bupati Ngawi : Antara Kebo Dan Petani Hubungannya Erat Sekali

Dari kiri Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto Dan Bramantyo Prijosusilo

Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi bersama Kraton Ngiyom dan Kanjeng Ratu Kidul kembali menggelar Upacara Kebo Ketan IV tanggal 8 dan 9 November 2019.

Acara digelar di Desa Sekaralas, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi  Jawa Timur. Kraton Ngiyom adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bekerja di bidang “seni kejadian berdampak” dengan moto “Penawar Racun Divide Et Impera”.

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto, Sekda , Ketua DPRD, jajaran pengurus PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi dan masyarakat setempat.

Dalam sambutannya Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono menyampaikan Kebo Ketan adalah  budaya dari Ngawi kususnya dimasyarakat Desa Sekaralas. Dimana masyarakat yang dikembang tumbuhkan tidak pada kebo atau ketannya tapi bagaimana alam tetap terjaga. Alam bisa terjaga kalau tumbuhan hijau yang sudah mati bisa ditumbuhkan lagi dan mata air tidak akan sulit lagi untuk  didapatkan.

“Simbolnya itu adalah kebo, dimana kebo ini adalah alat yang disukai pada waktu itu untuk membajak sawah, jadi boleh dikatakan antara kebo dan petani hubungannya erat sekali.” Tambah Bupati Ngawi

Mbah Kung Sapaan Bupati Ngawi mengharapkan kebo ketan harus berdampak pada lingkungan seperti menjaga mata air tetap mengalir serta tumbuhan yang mati harus  ditumbuhkan kembali serta mengurangi sampah plastik.