Gerakan Tanam Padi Bersama, di area persawahan Desa Klitik, Kecamatan Geneng
Dalam rangka upaya khusus peningkatan produksi padi dan mendukung ketahanan pangan nasional, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono bersama jajaran Forkopimda melaksanakan Gerakan Tanam Padi Bersama, di area persawahan Desa Klitik, Kecamatan Geneng. Rabu (29/05/24).
Turut hadir kali ini, Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, Sekda Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto, Jajaran Forkopimda Ngawi dan sejumlah Kepala OPD/Instansi di Kabupaten Ngawi.
Disampaikan Bupati Ngawi, dalam rangka menyukseskan program ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan nasional harus dijalankan melalui sinergi kolaborasi lintas sektor dengan semangat gotong royong, “ karena pangan menjadi suatu hal yang wajib untuk bisa dijadikan progam prioritas secara nasional “, tutur Ony Anwar. Sehingga menurutya perlu adanya komitmen bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan.
Ony Anwar menambahkan, diperlukan kemandirian untuk mewujudkan kedaulatan pangan, dan strategi yang dilakukan Pemkab Ngawi adalah melalui kemandirian pertanian ramah lingkungan berkelanjutan. “ Kemandirian di sektor pertanian, ini kita harus punya komitmen di sana”, terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Supardi, mengatakan, progres program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan Kabupaten Ngawi pada tahun 2023 seluas 8.941 ha, pada bulan Mei 2024 terdapat penambahan seluas 3.892 ha, sehingga total luasan lahan PRLB di kabupaten Ngawi saat ini 12.833 ha (25,11% dari total luas baku sawah) di Kabupaten Ngawi, “luasan tersebut akan terus bertambah seiring dengan pengembangan inovasi melalui 100 lumbung mol/poc tahun 2024”. Jelas Supardi.
Supardi menambahkan, sejumlah langkah program pengembangan untuk mendorong pertanaman padi di Ngawi antara lain, Electricity for Farming yang bekerjasama dengan PLN, mandiri benih In-situ di Ngawi, agar benih mudah didapat, serta hilirisasi pertanian bekerjasama dengan offtaker, “ yang menampung hasil panen padi di Kabupaten Ngawi “ terang Supardi.
Selain itu juga dilakukan langkah mitigasi terhadap dampak kemarau, “ diantaranya perbaikan irigasi tersier, perpompaan, sumur submersibble, penyediaan varietas toleran kering, serta bantuan benih “, lanjut Supardi.