Peringatan Hakordia
Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) 2024, Pemkab Ngawi melalui Inspektorat mengajak seluruh anggota Forkopimda dan juga seluruh stakeholder pemangku kebijakan, OPD dan juga camat untuk meneguhkan kembali komitmen dalam rangka pemberantasan korupsi dengan melakukan berbagai kegiatan bersama di alun-alun merdeka, pada jumat 13/12.
Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga bagaimana sinergi dan kolaborasi ini untuk saling mensupport satu dengan yang lainnya, yang mana muaranya nanti menciptakan ASN (Aparatur Sipil Negara) berintegritas dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar jauh lebih baik. “ Ya, tentu saja tujuan kita bagaimana mesejahterakan masyarakat Kabupaten Ngawi ini bisa terjalankan dengan baik “, ungkap bupati.
Dan terkait kasus-kasus yang sekarang ini sedang ditangani, bupati menyampaikan ada beberapa komitmen kegiatan . Yang mana diantaranya yakni bagaiaman seluruh tim ini senantiasa bisa memperbaiki administrasi, terus bagaimana komitmen ASN untuk terus berintegritas lebih akutabel dan transparan itu agar terus digelorakan.
Karena dijelaskan bupati, kabupaten Ngawi ini sudah memperoleh Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, di Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sudah Exelen A tujuh kali berturut-turut, terus penghargaan dari Ombudsman RI menganugerahkan kita terbaik Jawa Timur. “ Tentu ini secara komitmen bagaimana ASN menata administrasi dan transparansi anggaran itu cukup baik “, jelasnya.
Dari capain-capain tersebut bupati juga mengungkapkan bahwa kemudian hal ini bukan berarti tidak ada korupsi. Maka dari hal tersebut, bupati mengajak seluruh masyarakat untuk ikut melihat secara detail daripada program kegiatan yang ada dimasing-masing OPD itu untuk administrasinya jauh lebih baik lagi.
Dan terkait hal negatif yang akhir-akhir ini menimpa oknum dari jajarannya, bupati secara pribadi mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ngawi dimana dirinya, wakil bupati dan juga sekda belum bisa secara optimal bisa memberikan bimbingan pimpinan kepada anak buahnya. “ Tapi kami berharap dengan terus kita berupaya membangun komitmen berintegritas Insyaallah korupsi di Kabupaten Ngawi ini semakin hari bisa hilang dan tidak ada lagi praktek-praktek korupsi sehingga bagaimana kita bisa menumbukan sejahteraan masyarakat Kabupaten Ngawi ini semakin baik”, pungak bupati.
Sementara itu, Kepala Inpektorat Yulianto Kusprasetyo menjelaskan terkait fungsi APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah) adalah melakukan pengawasan terhadap urusan penyelenggaraan pemerintahan yang ada didaerah termasuk juga ada desa didalmnya. Salah satunya dimana pengelolaan terkait anggaran – anggaran dari negara itu salah satu tugas pengawasan kami yang juga nanti endingnya terkait dengan pencegahan terjadinya fraud ataupun kecurangan.
Dan untuk melakukan fungsi tugas itu Yulianto Kusprasetyo menyampaikan memakai instrumen -instrumen dari Monitoring Center of Prevention (MCP) KPK. Dimana MCP ini sebagai pusat pengendalian untuk pencegahan terjadinya korupsi, yang mana ada delapan area intervensi mulai dari perencanaan, kemudian pengagaran, SDM, kemudian dari sisi aset pemerintah daerah, dan seterusnya.
Selain itu, Yulianto Kusprasetyo juga menghimbau kepada seluruh penyelenggra perangkat daerah itu juga harus mengembangkan sistem pengendalian internal agar pengawasan dan pencegahan ini bisa berjalan baik. Dan terkait terjadinya kasus yang terjadi saat ini, Yulianto Kusprasetyo mengukapkan sebagai bentuk keprihatinan kita juga agar menjadi evaluasi kita yang ada di Inspektorat untuk terus melakukan pengawasan, untuk melakukan penvegahan sedini mungkin sehingga fraud atau kecurangan seperti itu tidak terjadi lagi di kemudian hari.