Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono menerima kendi yang berisi air legen dari pusat sumber air Beji

Ngawi – Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono bersama Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar ,.M.H , jajaran Forum Pimpinan Daerah, Kepala Bagian dan Kepala OPD Kabupaten Ngawi hadir dalam Upacara Adat Tradisi Keduk Beji di Sendang Tawun

Ritual sakral ini digelar setiap tahunnya dibulan agustus pada hari selasa kliwon. Upacara Tradisi Keduk Beji diselenggarakan diarea Sendang Tawun Desa Tawun, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi.

Dalam sambutannya Bupati Ngawi mendukung Upacara Adat Tradisi Keduk Beji sebagai bentuk syukur kepada ALLAH SWT yang sudah melimpahkan sumber kehidupan manusia yaitu air, karena tanpa henti – hentinya, tanpa mengenal musim, air di sendang beji terus mengalir, dan ini menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Ngawi.

Harapan Bupati Ngawi agar kita semua menjaga dan selalu memperbaiki lingkungan agar sumber – sumber mata air yang ada tetap terjaga.

Prosesi upacara adat keduk beji di awali ratusan warga Desa Tawun berkumpul di sumber berukuran 20 x 30 meter. Ritual dimulai dengan melakukan pengerukan atau pembersihan kotoran dengan mengambil sampah dan daun-daun yang mengotori sumber mata air Keduk Beji yang berada di Sendang Tawun.

Inti dari ritual Keduk Beji terletak pada penyilepan atau penyimpanan kendi yang berisi air legen di pusat sumber air Beji. Pusat sumber tersebut terdapat di dalam gua yang terdapat di dalam sumber Beji sendiri. Ritual ini berawal dari (legenda) warisan Eyang Ludro Joyo yang dulu pernah bertapa di Sumber Beji untuk mencari ketenangan dan kesejahteraan hidup. Setelah bertapa lama, tepat di hari Selasa Kliwon, jasad Eyang Ludro Joyo dipercaya hilang dan timbulah air sumber yang disebut Keduk Beji. (GL/Humpro)